hemmm… kemaren dengerin seorang ustadz “ngobrol” tentang ihwal suatu permasalahan yang sedang menjadi polemik di kalangan ikhwah Bengkulu. Analisanya tentang salah satu penyebab permaslahan tersebut…
“mungkin karena hati kita sempit, nggak mau berbagi. buktinya aja, di bengkulu gak ada kan ustadz yang istrinya dua? muslimah-muslimahnya gak mau berbagi sama muslimah yang lain…. maaf, sebenernya gak ada hubungannya sih… yah memang gak ada hubungannya…” maksudnya memang ngeguyon, tapi bener-bener menohok.
sempat setuju, sempat malu… tertohok… secara gw gak pernah kepikiran bakal sudi di madu weeee…. kayak apa aja, nikah aja belom mau ngebahas tentang poligami.
Di sisi lain, saya pun disuguhi dengan berita-berita artis yang merebut suami-suami orang. Artis-artis yang tentunya masih muda, cantik, seksi berhasil mengalihkan dunia seorang suami dari istri yang sudah tidak ada apa-apanya lagi bila dibandingkan kecantikan fisiknya dengan para artis itu. Rumah tangga kemudian diambang kehancuran karena perselingkuhan. Istri dan artis berebutan suami. Yang satu nggakmau dimadu, yang satunya lagi hanya mau dinikahi bila sang laki-laki sudah menceraikan istrinya. Dua-duanya berhati sempit???
Dan tadi, saya juga harus mengurut dada menyaksikan tingkah seorang apa itu namanya… nanana Pu***ji yang mengumumkan bahwa dia mau nikah lagi dengan bocah usia 9 dan 7 tahun. Menantang pemerintah dengan bukunya yang sekilas saya lihat judulnya “Aisyah saja nikah dini”. Ohhhhh… no comment but crazy!!
dan hari ini, entah kenapa seorang teman tiba-tiba malah membahas poligami. membaca blog mbak HTR, begini kutipannya:
Lepas senja, saya sms kegundahan saya pada “adik” saya: Habiburahman El Shirazy, penulis novel Ayat-Ayat Cinta, ustadz muda yang mendalami Islam di Mesir.
Ini balasannya: Mbak, poligami itu rukhsah saja. Seperti sholat boleh duduk bagi orang sakit. Seperti sholat jama dan qashar bagi orang yang bepergian jauh. Asal syariatnya ya monogami. Artinya kalau dalam kondisi normal yang utama tetap monogami. Jika poligami mendatangkan mudharat, bukan manfaat, hukumnya bisa makruh, bahkan haram. Jadi tidak sembarangan. Namanya juga rukshah….
Berbuat adillah ia lebih dekat dengan taqwa, kata Allah dalam Al Quran. Dan monogamy itu lebih adil, jadi lebih dekat pada taqwa
Tak tahu mau menulis apa… tak bisa menganalisa isi hati saya, saya sedang kebingungan untuk merasa dan berpendapat. Entah sejak kapan begini…. Jadi hanya rangkaian fragmen yang belum tertata dan tak mampu berkesimpulan apa-apa…
weeeww,,, biasa aja gimana niihh? 🙂
kalo gitu lingga geleng-geleng… 😀
udah dibaca belum siiih?
owh kliru pemahaman…lha kutipannya merah sendiri.. sampek ga perhatian ehehemaafSABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
soalnya itu kutipan… and a lil bit different aja… gitu loh muuussss
waduh sepertiya ada yg maumulai perang..kabuuur dulu dah…intinya POLIGAMI itu wajib.. bagi yang yang tak berpikir!SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
hoh! baru tahu tentang buku “Aisyah aja nikah dini” gile aje ni orang… eniwei soal poligami emang penuh kontroversi, aku aja belibet kalau udah ditandang buat diskusi poligami.. hah! susah deh
no comment 😛
hemmm… bukan gile aje lagi mbak… gilenye lebih dari aje… gile beneeerwaduh… maafin ye mbak… udah bikin mbak sinta susah (hehe)
biasa aja maksudnya memandang orang berpoligami biasa aja, kayak Aa Gym atau Ust Anis. Ternyata butuh lelaki super juga utk poligami. Jaga 1 aja udah sulit bgt.
woww rammee*komen ini ajah ah* 😀
poligami kan solusi.tanda Allah sayang ama makhluknya.
@raniuswah: se7!! mk durhaka sekali orang yg justru brkata sebaliknya.
iya… mereka memang orang-orang super….silahkan menyusul jadi orang super… :))
iya, seperti kutipan kata-katanya kang abik di postingan mbak HTR…
asal jangan poliga-yus aja deh..
hii gayus neh :p
sebuah masukan 🙂http://greeneers.multiply.com/journal/item/1610/Tidak_ada_Ayat_yang_melarang_poligami_halus_atau_terang-terangan
akhirnya masuk poliklinik.. :pbahas yg satu ini pasti endingnya ribut.. hihihi.. pdhl cuman masalah pilihan hidup orang dan bagaimana menjalani konsekuensi atas pilihannya..
iya mbak…. lingga jadi merasa berdosa… padahalcuma curhatun kegundahan hati melihat fenomena-fenolmena yang ada beberapa hari terakhir ini…. 😦